Setiap orang yang hadir dalam hidup kita menempati ruang tersendiri di hati. Mereka datang membawa cahaya, membangun kebersamaan, dan meninggalkan jejak yang tak mudah pudar. Setiap kedekatan yang terjalin bagaikan bangunan yang kokoh, disusun dari “batako” kasih sayang, kepercayaan, dan kenangan. Namun, ketika seseorang pergi—entah karena keadaan, jarak, atau takdir—ia juga membawa serta kepingan yang pernah ada di dalam hati kita.
Saat kehilangan datang, ruang yang dulu terisi penuh oleh kehadiran mereka mendadak terasa kosong. Ada kekosongan yang menggantung, menganga tanpa bisa segera ditambal. Tidak mudah menerima kenyataan bahwa seseorang yang pernah begitu dekat kini telah menjadi bagian dari masa lalu. Ada kerinduan yang tak bisa diungkapkan, ada kenangan yang terus terputar dalam benak, dan ada hati yang ingin kembali seperti sedia kala, meski sadar bahwa itu tidak mungkin.
Namun, kehidupan tidak akan berhenti hanya karena ada yang pergi. Kita mungkin merasa kehilangan, tetapi waktu terus berjalan. Dan hanya waktu yang bisa membantu kita melewati rasa sakit itu. Luka di hati tidak akan sembuh seketika, tetapi perlahan-lahan, ia akan mengering. Perih yang dirasakan akan berganti menjadi kenangan yang lebih tenang. Hati yang hancur akan belajar untuk pulih, menemukan cara baru untuk kembali utuh.
Tak jarang, dalam proses penyembuhan, kita bertanya-tanya: bagaimana cara mengisi ruang yang kosong ini? Haruskah kita mencari seseorang untuk menggantikannya? Ataukah kita harus menerima bahwa kekosongan itu akan tetap ada selamanya? Nyatanya, tidak ada satu jawaban yang mutlak. Setiap hati memiliki cara tersendiri untuk memulihkan diri. Ada yang mengisi kekosongan dengan mengenang kebahagiaan yang pernah ada tanpa harus menggantinya. Ada pula yang memilih untuk membuka diri dan membiarkan orang baru masuk, membawa warna baru dalam kehidupan mereka.
Yang pasti, hati kita lebih kuat dari yang kita kira. Mungkin saat ini luka masih terasa perih, tetapi jangan ragu untuk memberi waktu kepada diri sendiri. Biarkan hati bertumbuh, membentuk ruang baru yang lebih luas. Tidak untuk menghapus kenangan yang ada, tetapi untuk memberi tempat bagi kebahagiaan yang lain. Karena hidup adalah tentang perjalanan, bukan hanya tentang kehilangan, tetapi juga tentang menemukan kembali makna dalam setiap peristiwa.
Duhai hati, sembuhlah perlahan. Tumbuhkan dan lebarkan bagianmu. Ada luka yang perlu disembuhkan, ada ruang yang harus kembali diisi. Jangan takut untuk melangkah ke depan, karena setiap kehilangan membawa pelajaran, dan setiap luka adalah bagian dari perjalanan untuk menjadi lebih kuat.